Akhwa n wa akhwati...Pada Tahu ngak ada berapa macam cinta menurut islam ? 8,9,10 atau
brp yah ? terus kira- kira cinta yang paling tinggi derajat
nya itu cinta apa yah ? terus siapa yah yg paling pantas
buat kita sayangi selamanya ?. Yaya,dari pada
penasaran now lets read this (afwan bhs inggrisnya
masih blepotan hehe) ..!! Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat
dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba
syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa
diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa
huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada
tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain (2) lebih suka berkumpul
dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai
dibanding kemauan orang lain/ diri sendiri. Bagi orang
yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih
suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh
SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah
Alloh SWT daripada perintah yang lain. Dalam Qur’an
cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya: 1.
Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu,
membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan
berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya.
Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa
berfikir lain. 2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang
penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap
melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah
kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus
menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan
kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan
kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang
tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka
dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al
arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan
kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih
sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut
rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki
hubungan darah dianjurkan untuk selalu
bersilaturrahim , atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat
oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya
saling setia lahir batin-dunia akhirat. 3. Cinta mail,
adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat
membara, sehingga menyedot seluruh perhatian
hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam
konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh
cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail),
cenderung mengabaikan kepada yang lama. 4. Cinta
syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami,
orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti
orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari
apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term
syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya
Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya
kasihan kepada anak sehingga tidak tega
membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika
mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah,
dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2). 6.
Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong
perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan
bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon
dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama
kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan
bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33) 7. Cinta syauq (rindu).
Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang
menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat
5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah
pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini
kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila
wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat
merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan
nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al
Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb
ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di
dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab
naruha fi qalb al muhibbi.
8. Cinta kulfah. yakni perasaan
cinta yang disertai kesadaran
mendidik kepada hal-hal yang
positip meski sulit, seperti orang
tua yang menyuruh anaknya
menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
Jenis cinta ini disebut al Qur’an
ketika menyatakan bahwa Allah
tidak membebani seseorang
kecuali sesuai dengan
kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)
http://mjwj.heck.in/ada-berapa-macam-cinta-dalam-islam.xhtml
No comments:
Post a Comment