--> DOCUMENT MASNET QUR'AN

udara

Puisi Udara Lepas


Aku suka berpuisi
Aku ingin selalu berpuisi
Tapi aku tak bisa berpuisi
Jika engkau membawaku pada ruang tertutup
Tanpa hamparan udara
Tanpa desiran angin
Tanpa rintikan hujan
Bawalah aku ke penjara
Aku tak bisa berpuisi
Bawalah aku ke dalam gua
Aku tak bisa berpuisi
Sekaplah aku di dalam kamar
Aku tak bisa berpuisi
Tapi
Bawalah aku ke udara
Aku akan berpuisi
Bawalah aku terbang bersama angin
Aku akan berpuisi
Bawalah aku ke atas langit
Aku akan berpuisi
Bawalah aku pada gumpalan awan
Aku akan berpuisi
Bawalah aku pada lengkungan pelangi
Aku akan berpuisi
Bawalah aku ke atas gunung
Aku akan berpuisi
Dan biarkan aku ditimpa rintik hujan
Sekali lagi: Aku akan berpuisi
Kuncinya satu: Udara terbuka
Disanalah aku berpuisi

UDARA

Segar, bersih dan lembut menerpa sepoi wajah bumi
udara pagi pembuka hari nan berseri
asupan zat pelebar paru-paru pelancar pikiran
membangun jiwa dan raga yang sehat nan bergairah 

Makna udara sebagai partner bumi
zat vital bagi yang perduli
sayangnya ... tak banyak yang bisa mengerti
nilai dari artinya dengan jeli  

Udara berbau rumput
sungguh sulit ditemu
terkecuali bila mampu
membayar hijau yang semu

 
 UDARA SORE
 Ditengah cerahnya langit,
Udara menarik hampa.
Mataharipun tak terlihat sengit,
Aku terpancing untuk tertawa.
Duhai Putra Surga,
Kau jauhkan aku dari Neraka,
Namun ternyata itu tak berbeda,
Karena aku tetap akan celaka.
Urai Daun tanpa desir angin,
Menuai wangi di malam dingin.
Membangkitkan setiap partikel kulitku,
saat kita bersama dalam bisu.


 ANGIN

hari pertama di kotaraja
ayah,
kenapa bohong,
selalu ayah bilang, jika malam langit pasti hitam,
kenapa jingga langit malam ini?

wajahku beku
entah sejingga malam ini
entah sehitam malam kampungku
putaran di kepalaku tersesaki
sengal deru udara seharian
sumbat telinga terpekakan
ini kemajuan,
level berikut peradaban

maafkan ayah, nak
mari kita pulang...



PENGELANA UDARA

Ada cinta
Melesat di udara
Berupa kata

Ada rindu
Melesat di udara
Juga berupa kata

Ada kematian
Melesat di udara
Masih berupa kata

Ada tuhan
Melesat di udara
Masih saja berupa kata
Hingga udara jadi begitu riuh
Begitu gaduh
Seolah tak mau kalah
Dengan daratan dan lautan

Hanya kata
Yang bisa melintasi semesta
Dan karena kata
Kehidupan ini jadi
Ada,






 TAK ADA LAGI UDARA YANG DI HIRUP

Tak Ada Lagi Udara Yang dihirup

Tak Ada Lagi Detak Denyut Yang Dirasa

Tak Ada Bayangan Yang Menemani..

Diapun Tiba

Sang Pencabut

Semoga Masih Tersadar Untuk Mengingat-NYA

Sebelum Alam Menjadi Baka

Hanya Gelap

Hanya Hampa

Aroma Tanah

Pastikan Dirasa. 




No comments:

Post a Comment