Puisi Untuk Wakil Rakyat

Untuk kalian yang Merasa Terhormat aku sudah bilang.
kalau saja kalian mendengarkan.
aku sudah buktikan.
kalau saja kalian percaya.
aku sudah tunjukan.
kalau saja kalian melihat.
untuk apa telinga jika bukan untuk mendengar.
untuk apa otak jika bukan untuk berpikir.
untuk apa mata jika bukan untuk melihat.
sudah saja selesai.
jika terus kalian berjalan tanpa melihat disekeliling kalian.
jika kaki kalian hanya melangkah tanpa singgah.
jika mata kalian hanya memandang lurus kedepan takut kehilangan arah.
mereka sudah berteriak keras.
andai saja kalian mau,
mengecilkan volume lagu yang menyumbat telinga kalian.
mereka sudah menatap kalian meminta bantuan.
andai saja perasaan kalian,
tak diselubungi oleh rasa gengsi yang besar.
mereka sudah melambaikan tangan tinggi.
andai saya mata kalian,
tak dibutakan dngn jabatan dan uang yang terus diinflasikan negara.
mereka meminta pelan.
kalian tidak dengar.
mereka meminta lembut.
kalian tidak merasa.
mereka meminta kasar.
kalian malah menuduh mereka maling, copet, jambret
dan sebutan lain yang membuat mereka ciut.
dan jadilah mereka penjahat
yang terpaksa meminta dengan cara kasar
agar kalian membagi harta kalian pada mereka yang selalu meminta.
mereka..
tak lagi akan memanggil.
tak lagi akan melambai.
tak lagi akan mengucap kata “bantu aku”.
mereka akan memakai perlakuan acuh kalian
sebagai alasan untuk mendapatkan sebagian harta kalian secara kasar.
jangan salahkan mereka
jika kalian kehilangan harta yang telah lama kalian timbun.
karena sesungguhnya
kalian yang menjadikan mereka penjahat.