Pada ketika anak lain berkejaran ke sana ke mari aku hanya duduk
Aku lapar kasih sayang
Aku dahaga belaian
Dalam sebait puisi ringkas
Aku tak kenal erti asa dan rasa
Hanya sekala diusung keringat berbisa
Untuk membuktikan kasih padaMu setia
Walau hanya sekelumit rasa
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Untuk menulis rasa benci
Dalam kenangan mengusik hati
Aku terpaku di dalam kesunyian
Terdiam menatap ilusi sendirian
Diriku seakan terbiar dalam kehampaan.
Aku lapar kasih sayang
Aku dahaga belaian
Dalam sebait puisi ringkas
Aku tak kenal erti asa dan rasa
Hanya sekala diusung keringat berbisa
Untuk membuktikan kasih padaMu setia
Walau hanya sekelumit rasa
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Untuk menulis rasa benci
Dalam kenangan mengusik hati
Rasa belum puas untuk lihat mana Dia
Cekat kan minda untuk terus bersama
Lalu membuang rasa curiga
Pada perasaan yang tak pernah bisa
Malam larut menjadi kebiasaanAku terpaku di dalam kesunyian
Terdiam menatap ilusi sendirian
Diriku seakan terbiar dalam kehampaan.
Apa esok masih ada rasa ini.
Anda mungkin juga meminati:
No comments:
Post a Comment