--> DOCUMENT MASNET QUR'AN

Benarkah Agama samawi itu ada tiga ?



Tentu tidak asing lagi bagi ikhwah sekalian tentang kabar propaganda Agama Samawi ada tiga, karena ketiga Agama tersebut menisbatkan kepada millah ibrahim dan ilah (Tuhan) yang disembah. Sehingga ada upaya dari orang-orang jahil menginginkan terwujudnya persatuan ketiga Agama tersebut dengan nama “Millah Ibrahimiyah”. Agama samawi yang mereka (orang-orang jahil itu) klaim bahwa Agama tersebut ada tiga adalah Agama Islam, Agama Yahudi dan Agama Nasrani.
Jika kita merujuk kepada pengertian Agama samawi, maka kita dapati pengertian harfiahnya adalah Agama langit atau Agama wahyu. Maka berdasarkan pengertian ini tentu tidak hanya Agama yang disebutkan dimuka yang mengklaim sebagai Agama wahyu, Agama Hindu, Budha pun mengklaim bahwa agama mereka berdasarkan wahyu. Namun secara istilah , jika pengertian itu dibawa kepada ilah (Tuhan) yang disembah dan nisbat kepada millah ibrahim atau dengan kata lain bahwa Agama wahyu itu diturunkan dari satu Tuhan yang sama seperti yang diturunkan kepada Nabi ibrahim dengan misinya, maka benar adanya pernyataan bahwa Agama samawi itu ada tiga, seperti yang telah disebut dimuka.
Sebagai muslim, tentunya perlu hati-hati terhadap pernyataan tersebut (yang mengatakan bahwa Agama samawi itu ada tiga), sebab hanya islam lah satu-satunya Agama samawi dari dahulu hingga akhir zaman, sehingga pertanyaannya adalah benarkah Yahudi dan Nasrani itu agama samawi ?
Jika kita membaca Al Quran Al karim, tentu pernyataan itu adalah bathil apalagi menisbatkan kepada Millah Ibrahim (Agama Ibrahim). Karena Allah telah membantah perkataan itu dalam surah Ali imran ayat 67
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (muslim) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.”
Surah ini saja sebenarnya sudah cukup untuk membantah bahwa yahudi atau pun nasrani tidaklah mengikuti millah ibrahim. karena sesungguhnya millah ibrahim tidak lah menyekutukan Tuhan, dalam hal ini adalah menyekutukan Allah Azza wa Jalla, dan karena sesungguhnya Agama yahudi dan nasrani adalah Agama tradisi yang pagan (syirik) lalu menisbatkan kepada Rasul-Rasul Allah (Musa-Daud-Isa Ibnu Maryam)
Sungguh Yahudi telah menyekutukan Allah dengan berkata uzair adalah anak Allah dan Nasrani juga berkata bahwa Al masih ibnu maryam adalah anak Allah. Hal itu Allah terangkan perkataan-perkataan mereka dalam surah At Taubah ayat 30 :
”Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”
Dan bahkan mereka (Yahudi dan Nasrani ) telah dilaknat oleh Nabi mereka sendiri karena perbuatan mereka,
“Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas” (Qs.Al Maidah:78)
Oleh karena itu bagaimana mungkin mereka (Yahudi dan Nasrani) mengklaim sebagai Agama yang mengikuti Agama nya Ibrahim sedang Ibrahim sendiri bukan bagian dari mereka dan ibrahim tidak pernah menyekutukan sebagaimana mereka. Bahkan Ibrahim ‘Alaihissalam mewasiatkan kepada anak-anaknya demikian juga Ya’qub ‘Alaihissalam agar memeluk agama islam, sebagaimana Allah terangkan ucapan mereka dalam surah Al baqarah ayat 133.
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. : "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam"
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, ketika menulis surat kepada Raja konstantinopel heraclius,( karena beliau tahu bahwa konstantinopel [romawi timur] pada waktu itu merupakan pusat kebudayaan barat terbesar selain roma / vatikan [romawi barat - itali], dimana penganutnya mengklaim sebagai pengikut Nabi isa ibnu maryam Alaihissalam.), surat itu diakhiri dengan ayat ke 64 dari surat Ali imran
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim)" ( ikhwah bisa lihat di Shahih Bukhari – Muslim )
Ayat ini sebagai isyarat apabila memang mengikuti millah ibrahim tentu Raja romawi tersebut menerima satu kalimat yang tidak akan ada perselisihan yaitu Laa Ilaaha Illallahu. ( Tiada Tuhan yang Berhak diibadahi selain Allah ), padahal secara tidak langsung Raja heraclius mengakui kenabian Rasulullah muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Dan sebagai bantahan dari Rasulullah terhadap propaganda agama samawi adalah beliau bersabda “ sesungguhnya para nabi itu bersaudara, bapak mereka satu, ibu mereka berbeda, sedang Agama mereka satu (Hr. Ahmad, dlm Bukhari- Muslim dg redaksi sedikit berbeda).
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berkata: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seandainya Musa ‘Alaihissalam muncul kepada kalian kemudian kalian mengikutinya dan meninggalkan aku, sungguh kalian telah sesat dari jalan yang lurus. Seandainya Musa masih hidup dan ia menemui masa kenabianku, niscaya ia akan mengikutiku.” (HR. Ad Darimi, Imam Ahmad, Ibnu As Syaibani - Hasan)
Lalu apakah kita akan mengakui Yahudi dan Nasrani merupakan Agama wahyu ?
sedang Allah berfirman :
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.( Qs.Ali Imran :85)
Sungguh, Agama Islam merupakan wasiat para Nabi dan orang-orang shaleh terdahulu yang Allah utus untuk didakwahkan !

No comments:

Post a Comment